Mari Makan Patita!!!
Tradisi Makan Patita merupakan salah
satu identitas budaya Maluku yang sangat kental dengan kehidupan
masyarakat setempat yakni sebuah acara makan bersama dalam lingkup
kekeluargaan yang hangat dengan menyuguhkan berbagai makanan dan masakan
tradisional khas daerah. Siapa pun yang hadir dalam acara Makan Patita
itu boleh mencicipi segala makanan yang tersedia di situ dengan sesuka
hatinya.
Bagi masyarakat Maluku, Makan Patita
menjadi sebuah alat untuk memperat tali persaudaraan sehingga dimanapun
warga Maluku berada, kekerabatan tetap terus terjaga.
Kemarin, Kamis (13/9) di
Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku telah berlangsung kegiatan
penutupan lomba dan Makan Patita dalam rangka HUT Kota Ambon ke-437 yang
dihadiri langsung oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy.
Dalam kata sambutannya, Walikota
Ambon mengatakan bahwa HUT Kota Ambon kali ini lebih menekankan pada
pengembalian budaya orang Ambon yaitu hidup orang basudara dan itu
terangkum dalam kegiatan-kegiatan seperti lomba olahraga maupun Makan
Patita, sehingga akan menumbuhkan solidaritas antar masyarakat, sebagai
bagian untuk membangun kohesi dan ikatan sosial yang positif. Semakin
kuat hubungan sosial yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat maka
akan dapat mengalahkan intervensi yang datang dari pihak luar karena
kita masih tetap mempertahankan hubungan persaudaraan itu.
Ia juga berharap, budaya dan ciri
khas warga kota dapat dikembalikan, sebab hal ini penting dilakukan agar
tidak mudah di adu domba dan terjebak dengan isu-isu yang dapat
menghancurkan kehidupan orang basudara yang selama ini telah terbina.
“Kita harus melihat Ambon
dalam perspektif masa depan, jangan terpancing dengan isu-isu yang
menyesatkan seperti yang terjadi belakangan ini di kota Ambon. Oleh
sebab itulah, saya menghimbau kepada masyarakat, marilah kita tingkatkan
hubungan persaudaraan sebagai persyaratan untuk menangkal rencana yang
negatif di kota ini,” pinta walikota.
Patut dijadikan panutan.
Budaya lokal ini perlu kiranya
dilestarikan dan dikembangkan sehingga dapat menjadi panutan bagi
masyarakat Indonesia umumnya yang saat ini tengah mengalami krisis
kepedulian terhadap saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air karena
mengedepankan perbedaan-perbedaan yang ada. “Kita Bangsa
Indonesia jangan pernah lagi mau di adu domba oleh pihak luar yang
mengatasnamakan agama ataupun ideologi yang menggiring kita ke dalam
jurang kehancuran persatuan dan kesatuan serta persaudaraan yang selama
ini terjalin”.
source: http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/14/mari-makan-patita-493328.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar